Saat Gondhes duduk termenung di teras rumahnya, tiba-tiba dia dikagetkan dengan kedatangan kawan lamanya, Mogol. Sebentar kemudian, Mogol bertanya pada Gondhes.
“Kok malah nang ngomah, gak melu nang pengadilan po?”
“Ngopo ndadak nang pengadilan? Males, Gol” kata Gondhes.
“Lho katanya kamu aktivis soal pengendalian money politics?” ledhek Mogol.
“Itu kan dulu, .. sekarang sejak aku dah tak terpilih jadi anggota legislatif, jadi males ngurusi sing koyo mengkono kuwi,” ujar Gondhes.
“Ketoke pean kok jadi sewot nek mbahas tentang kuwi? Emang ada yang buat sampean kecewa ya Ndhes?” lanjut Mogol.
“Mengko disik sebelum tak jawab, emang di pengadilan ada apa, Gol?” Tanya Gondhes.
“Kan Kancane awak dewe saiki disidang terkait money politics…” kata Mogol.
“Sing bener wae.. tumben kok kasus seperti ini bisa diproses sampai pengadilan ya?” tanya Gondhes keheranan
“Ya jelas.. sekarang kan moment yang tepat to,” ujar Mogol.
“Maksudnya moment untuk?” tanya Gondhes lagi.
“Moment untuk menumbangkan keangkaramurkaan, perampasan hak suara, dan yang terpenting menghentikan pendloliman pada rakyat,” papar Mogol.
“Ahh.. kalau itu kayaknya nggak lah Gol.. tepatnya adalah aparat ingin menunjukkan bahwa mereka masih layak dipercaya… tidak hanya dipercaya untuk ‘menyelesaikan’ kasus tetapi juga ‘menghentikan’ kasus,” pungkas Gondhes. (poed)
Selasa, 28 Juli 2009
OREK-OREK : SAATNYA ADIL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Terkini
Kontak Suara Rembang
- Suara Rembang
- Rembang, Central Java, Indonesia
- Anda Mau Rembang Ke Depan Lebih Baik ? Silahkan kirim Artikel, Uneg-uneg Anda ke e-mail kami di :suararembang@yahoo.com
Komentar :
Posting Komentar